Bukit Trunyan

Bukit Trunyan
Keunikan Bukit Trunyan
Lokasi Bukit Trunyan

Mau wisata ke Bali tapi bingung mau kemana? Bukit Trunyan jawabannya. Anda bisa berburu sunrise disini serasa berdiri di atas awan. Anda bisa menikmati keindahan lanskap alamnya yang menakjubkan dan patut dieksplor. Berada di Desa Trunyan, anda bisa mengunjunginya untuk berlibur sekaligus belajar mengenai tradisi pemakamannya yang unik.

Objek wisata alam di Bali ini cukup hits dan terkenal apalagi di kalangan para pendaki. Hal ini bisa dilihat dari jumlah wisatawannya yang cukup ramai untuk mendaki. Pengalaman mendaki Bukit Trunyan pun luar biasa dan berbeda dari bukit lainnya. terdapat hamparan rumput hijau yang cocok dijadikan sebagai latar belakang foto estetik.

Sangat disarankan untuk membawa rombongan teman atau keluarga agar kegiatan liburan paket tour Bali terasa semakin seru dan menjadi momen yang tidak terlupakan. Terlebih lagi, treknya juga terbilang ramah bagi pendaki pemula. Ada banyak hal menarik yang dimiliki bukit di Bali ini seperti berikut.

Bukit Trunyan

Bukit Trunyan berada di desa kecil di tepi timur Danau Batur, Bali tepatnya di Desa Trunyan, Kec. Kintamani, Kab. Bangli. Desa ini terkenal akan budaya serta adat istiadatnya yang unik. Adapun salah satu ikon paling menarik yakni Pemakaman Bukit Trunyan yang misterius. Bukit ini berada di Lereng Gunung Abang dan hanya bisa diakses dengan perahu.

Pengunjung yang datang pun hanya untuk menyaksikan upacara adat seperti Ngaben dan merasakan langsung budaya sejarah desa yang unik. Namun, tidak perlu khawatir karena Trunyan ialah salah satu tempat wisata di Bali yang layak dikunjungi di sela-sela liburan bersama rombongan.

Dengan ketinggian 1.834 mdpl, bukit cocok digunakan untuk mendaki bagi pendaki pemula. Di puncaknya, anda bisa menyaksikan panorama epic yang memanjakan mata. Ada dua jalur pendakian menuju bukit yakni melalui Desa Trunyan dan Desa TIM Tianyar. Dari desa, anda akan menjumpai Pura Pancering Jagat dan sampai setelah 3 jam perjalanan.

Keunikan Bukit Trunyan

Legenda Mistis

Seperti yang diketahui bahwa Bukit Trunyan berada di Desa Trunyan yang menyimpan legenda mistis dari pohon taru menyan. Kisah ini sudah diwariskan di Pulau Dewata secara turun temurun sehingga masih melekat dan menginspirasi masyarakat. Selain kecantikan, cerita ini juga mengandung legenda mistis yang dibumbui percintaan.

Konon, dahulu aroma kemenyan dari pohon tercium hingga Pulau Jawa. Hal ini diketahui dari empat saudara dari daerah Surakarta yang terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan yang penasaran akan aroma tarunya. Kakak pertama pun terpikat oleh kecantikan wanita penunggu taru menyan dan menikahinya.

Tradisi dan Budaya yang Terjaga di Bukit Trunyan

Bisa dikatakan bahwa warga Desa Trunyan sangat menjaga budaya dan tradisinya yang telah diwariskan secara turun temurun hingga kini. Ada sekitar 600 warga yang tinggal di desa dan terkenal akan keunikan budaya dan cara hidup tradisionalnya. Warga Trunyan pun memiliki bahasa mereka sendiri yang berbeda dengan bahasa Bali.

Ada tiga kuburan yang dikhususkan untuk tiga jenis kematian yang berbeda. jika warga trunyan meninggal secara wajar, sudah menikah dan anggota tubuhnya lengkap disebut Mipasah. Cara menguburnya yakni diletakkan di bawah pohon besar atau pohon taru menyan. Pohon itulah yang dipercaya mampu menyerap bau jenazah agar tidak menyebar ke seluruh desa.

Di samping itu, Mepasah hanya dilakukan penduduk desa saja. Adapun beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi yakni harus meninggal karena sebab alami bukan bunuh diri atau kecelakaan. Pemakamannya berada di lereng Gunung Abang dan bisa diakses menggunakan perahu sekitar 30 menit untuk menuju kota terdekat.

Bukit Trunyan - lisa_lahuu — @lisa_lahuu

Tidak Ada Hewan

Hal menarik lainnya bahwa anda tidak dapat menjumpai hewan seperti anjing dan burung nasar yang tertarik dengan daging busuk. Padahal, tempat penyimpanan jenazahnya terbuka dan jenazah dibiarkan membiaskan secara alami. Hal ini dipercaya bahwa arwah nenek moyang jenazah melindungi tubuh mereka dan mencegah gangguan binatang.

Meski begitu, Bukit Trunyan sudah menjadi habitat bagi populasi sapi bali berbintik hitam dan putih. Anda bisa menemuinya berkeliaran bebas di sekitar pemakaman karena dianggap suci oleh warga sekitar. Bahkan, sampah pun dipercaya sebagai reinkarnasi jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal.

Kepercayaan Pemujaan Leluhur

Hal yang tidak kalah menarik lainnya yakni adanya bentuk pemujaan leluhur yang unik. Warga Trunyan percaya bahwa arwah nenek moyang mereka mendiami sebuah pohon keramat yang dikenal sebagai nama Taru Menyan. Pohonnya pun memiliki kekuatan mistis yang mampu melindungi warga desa dar marabahaya.

Keindahan Alam Bukit Trunyan

Begitu tiba di lokasi, anda akan disambut dengan panorama surealis seperti berada di dunia lain. Pemakaman dikelilingi oleh hutan lebat dan udaranya dipenuhi dengan aroma bunga serta dupa yang harum. Tanahnya juga dipenuhi lapisan abu vulkanik tebal sehingga mendukung kesan surealis dan menakutkan.

Untuk menyaksikan keindahan lanskap alam lebih luas, anda bisa menuju puncak bukit dimana panorama Gunung Batur dan Danau Batur terpampang dengan jelas. Di sebelah timur, ada hamparan luas laut Lombok yang memanjakan mata. Anda juga dapat menyaksikan kecantikan Gunung Rinjani, Gunung abang dan Gunung Agung dengan jelas.

Area Kemah

Bukit Trunyan ialah tempat wisata yang cocok digunakan untuk mendirikan tenda. Areanya yang luas dan indah mendukung kegiatan bermalam di alam luat. Tidak perlu khawatir karena pihak pengelolanya telah menyediakan area berkemah yang bisa anda tempati. Anda dapat memilih spot nyaman untuk berkemah bersama rombongan wisata.

Saat berkemah, anda perlu memperhatikan beberapa hal. Agar kegiatan pendakian berjalan lancar, hindari perkataan kurang sopan dan tidak disarankan mendaki bagi wanita haid. Jangan sampai anda membuang sampah sembarangan di bukit. Bawalah bekal makanan dan minuman tetapi tidak dianjurkan membawa makanan dari hewan berkaki empat seperti sapi.

Untuk mengantisipasi cuaca, siapkan mantel atau jas hujan terutama bagi anda yang berkemah di musim hujan. Sebelum mendaki, sebaiknya menyewa pemandu atau warga lokal agar tidak tersesat dan semakin aman. Tidak lupa juga mempersiapkan fisik dan mental sebelum mendaki.

Panorama Sunrise

Selain panorama alam, Bukit Trunyan juga menyajikan pemandangan matahari terbit atau sunrise yang sering diincar oleh para wisatawan. Untuk menikmatinya, anda perlu mendaki lebih awal sekitar pukul 02.00 sampai 05.00 WITA. Tentunya, anda tidak ingin melewati momen spesial ini bersama pasangan lagi bulan madu di Bali.

Jangan lupa berfoto untuk mengabadikan momen seru bersama rombongan. Di puncak bukit, manfaatkan latar belakang awan yang menakjubkan di atas hamparan rumput hijau yang luas. Tentunya, anda pun akan memperoleh hasil foto yang menakjubkan dan cocok diunggah di sosial media.

Itulah apa saja keunikan dari Bukit Trunyan yang perlu dipelajari sebelum mengunjunginya. Seperti yang diketahui bahwa bukit ini menyimpan banyak keunikan yang membuat siapapun penasaran untuk mengunjunginya. Selain keindahan, bukit juga memiliki nuansa mistis dan romantis yang menarik dirasakan.